chairil anwar, pidato radio, 1946"sebuah sajak yang menjadi adalah suatu dunia. dunia yang dijadikan, dicipta kembali oleh si penyair. diciptakannya kembali, dibentukkannya dari benda dan rohani, keadaan alam dan penghidupan sekelilingnya, dia juga mendapat bahan dan hasil-hasil kesenian lain yang berarti, berhubung jiwa dengan dia, dari pikiran-pikiran dan pendapat-pendapat orang lain, segala yang masuk dalam bayangannya, anasir-anasir atau unsur-unsur yang sudah ada dijadikannya, dihubungkannya satu sama lain, dikawinkannya menjadi satu kesatuan yang penuh (indah serta mengharukan) dan baru, suatu dunia baru, dunia kepunyaan penyair itu sendiri."
No comments:
Post a Comment